TOP

15/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Maap, Kitab Anda Bukan "Al Kitab" Yang Dimaksud Oleh Al-Quran


Catatan dari grup dialog lintas iman disebalah

Ini bukan kali pertama, tapi sudah lumayan sering kita memergoki tidak sedikit umat Paulus yang demikian yakin bahwa Bible yang dibentuk oleh Paulus dan kroninya dengan cara; mencomot kitab suci umat Yahudi, membuat kitab kitab injil versi sendiri, dan dari menghimpun berbagai karangan orang orang yang tidak jelas indentitasnya -- termasuk memalsukan ayat-ayat yang dicontek dari kitab-kitab umat Yahudi hasil comotan tadi -- sebagai kitab suci yang dikenal dan diakui eksistensinya oleh Al-Quran!

Dasarnya adalah karena mereka menemukan, atau paling tidak, diberitahu oleh pengikut Paulus sok tau lainnya bahwa kata "alkitab" disebut sebut sampai sebanyak 74 kali dalam terjemahan bahasa Indonesia Al-Quran. Salahsatu contoh, misalnya, bisa disimak disini.

Padahal tidak satupun dari semua sebutan itu yang merujuk pada kitab buatan Paulus dkk yang diberi nama "Biblios" dalam bahasa aslinya; Yunani, atau diubahsuai menjadi "Bible" oleh para pengguna bahasa Inggrisnya.

Sesuai dengan konteks periwayatannya, kata "alkitab" dalam Al-Quran sebenarnya merujuk secara khusus -- dan berdiri sendiri sendiri -- masing-masing untuk
  • Ummu alkitab (di lauh mahfuz), 
  • Shuhuf Ibrahim, 
  • Shuhuf Musa, 
  • Taurat, 
  • Mazmur, 
  • Injil, dan 
  • Al-Quran.

Kata "alkitab" dalam Al-Quran sama sekali tidak ada urusannya dengan kumpulan atau klipping campursari kitab-kitab karangan manusia yang diberi nama:  injil-injil, comotan duplikat kitab Taurat dan Mazmur, dan aneka ragam tulisan lain yang dipaksakan menjadi bagian integral dalam "Biblios" atau "Bible" yang entah bagaimana ceritanya, di indonesia malah diberi nama "alkitab" dengan cara mencomot pula perbendaharaan kata dari Al-Quran!

Jadi, semakin jelas bahwa kata 'alkitab' dalam Al-Quran tidak ada secuilpun kaitannya dengan bible yang di Indonesia diganti namanya menjadi 'alkitab' itu.

Kenapa?
Karena di negara lain, namanya bukan 'alkitab' melainkan tetap Bible.
Dengan demikian, maka sempurnalah ketololan kristen manapun yang hari gini masih GR mengira Al-Quran mengakui Bible yang berubah nama menjadi alkitab!

Jika memang Al-Quran berbicara tentang Bible, tentu yang tertulis adalah 'Bible' supaya manusia di seluruh dunia mengerti bahwa yang dibicarakan adalah Bible. Karena kalau yang dimaksud alkitab dalam Al-Quran adalah Bible, tentu cuma kristen Indonesia saja yang mengerti, sedangkan kristen lain di seluruh muka bumi ini cuma bisa plonga plongo doang. Allahnya Yesus sudah pasti tidak akan membiarkan hal sebodoh itu terjadi. Percayalah!

Celakanya, dan ini seharusnya membuat semua pengikut Paulus pantas merasa malu, adalah fakta keblinger dimana hampir semua pengiman kitab tidak jelas buatan Paulus dkk ini kerap menuduh Al-Quran menyontek, khususnya ayat ayat Taurat dan Mazmur, dari Bible mereka!

Bagaimana orang-orang ini bisa demikian tidak tahu diri sembarangan saja menuduh Al-Quran menyontek ayat ayat dari kitab kitab yang sebenarnya mereka bajak dari umat Yahudi? Sementara apa yang mereka lakukan bukan hanya sekedar mencontek, tapi sudah amat jelas sebagai perbuatan maling!

Sedangkan di sisi lain, Al-Quran secara jelas menegaskan bahwa kitab-kitab suci bernama Shuhuf Ibrahim, Shuhuf Musa, Taurat, Mazmur, Injil, dan Al-Quran berasal dari sumber yang sama, yaitu Allah, satu-satunya Tuhan semua nabi yang mewariskan kitab-kitab tsb kepada masing-masing umatnya, sehingga kemiripan, kesamaan, atau keterkaitan antar narasi pada ayat ayat dalam semua kitab suci tsb tentu bukan hal yang aneh, karena selain menerangkan bahwa kitab-kitab tsb berasal dari Allah yang sama, Al-Quran -- sebagai kitab suci terakhir dari Allah untuk seluruh umat manusia -- juga mengindikasikan bahwa ajaran Tauhid yang dibawa oleh para nabi tsb bersifat progresif, alias berkembang mengikuti kondisi jaman dari masing masing nabi yang mewariskan kitab-kitab suci tsb, sampai pada akhirnya ajaran monotheis seluruh nabi tsb menjadi sempurna saat firman terakhir Allah diabadikan di dalam Al-Quran.

Sedangkan Bible, yang mereka kira adalah "alkitab" sebagaimana disebut-sebut dalam Al-Quran jelas bukan kitab suci warisan nabi manapun juga (karena memang tidak ada satu nabipun yang mewariskannya kepada umat bernasib malang ini), melainkan hanya kitab buatan manusia yang diinisiasi oleh rasul gadung Paulus dkk, yang secara sembarangan mencomot isinya dari sana sini, lalu megklaim klipping seluruh hasil comot tsb sebagai sebuah kitab suci.

Bagaimana mungkin kitab tidak jelas yang direkayasa oleh rasul gadungan bisa disebut sebagai kitab suci -- yang difahami oleh umumnya orang orang beriman sebagai kitab yang berisi firman Allah melalui salahsatu nabi-Nya -- sedangkan sang rasul gadung sendiri tidak pernah terbukti sebagai seorang nabi, apalagi rasul, kecuali cuma dari pengakuan, atau self-proclaim-nya sendirian saja?

Sungguh Aneh!
Setelah 19 abad lebih berlalu, tapi umat ini masih belum sadar juga bahwa sesungguhnya para pendahulu merekalah yang paling pantas disebut sebagai biangnya tukang nyontek sejati, bahkan tidak keliru bila disebut sebagai maling kitab suci umat lain!

Dan itulah yang mereka wariskan kepada umat bernasib malang tapi tidak sadar diri ini hingga hari ini!


[Dari catatan lama GM]

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments