Al-Quran adalah kalam Allah yang merupakan sebuah Mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi akhir jaman Muhammad. Tidak ada yang menandingi keindahan bahasa Al-Quran dan keindahan ketika kita melantunkan Al-Quran. Banyak orang yang hatinya tergetar jika di bacakan ayat-ayat Al-Quran, sehingga kemudian dia mendapatkan risalah kebenaran. Al-Quran adalah satu-satunya kitab yang terjaga keasliannya walau telah diturunkan 14 abad yang lalu akan tetapi tetap terjaga dalam satu Bahasa dan satu huruf yang terangkai didalamnya.
Banyak usaha yang dilakukan oleh orang-orang kafir untuk memalsukan Al-Quran, namun usaha itu selalu kandas dan sia-sia. Al-Quran yang berjumlah 30 juz, 114 surah, 6.236 ayat, dan 77.845 kata kata itu dengan mudah di hafalkan oleh orang-orang yang beriman dan mempunyai hati yang bersih.
Al-Quran adalah sumber ilmu yang tidak pernah ketinggalan zaman bahkan selalu mendahului zaman, karena kebenarannya baru terbukti ketika zaman sudah mampu menciptakan tekhnologi, mulai dari ilmu Matematika, Biologi, Kedokteran, Fisika, Kimia, Ekonomi, Tata Negara, Bahasa, Sejarah dll.
Kita sudah membuktikan sendiri bahwa berbagai temuan sains dan teknologi modern yang ditemukan oleh para ahli di abad-abad belakangan banyak di antaranya telah lebih dulu tertuls dan diisyaratkan di dalam Al-Quran.
Keajaiban lain dari Al-Quran yang tak kalah mencengangkan adalah bahwa Al-Quran ternyata tersusun menurut metode Matematis yang sangat teliti dan sangat cerdas! Berikut adalah sejumlah perhitungan yang benar-benar merupakan mukjizat menakjubkan:
Sekarang lakukan perhitungan sebagai berikut:
Dengan mencari persentase jumlah kata “bahr” (lautan) terhadap total jumlah kata (bahr dan barr ) kita dapatkan: (32/45) x 100 % = 71.1111111%
Dengan mencari persentase jumlah kata “barr (daratan) terhadap total jumlah kata (bahr dan barr) kita dapatkan : (13/45) x 100 % = 28.888888889 %Kita akan mendapatkan bahwa Allah SWT.
Lebih dari 14 abad yang lalu, Al-Quran sudah mengisyaratkan bahwa persentase air di bumi adalah 71.11111111%, dan persentase daratan adalah 28.8888888889%, dan ini adalah rasio yang riil dari air dan daratan menurut sains modern.
Itulah sebagian kecil keajaiban dan mukjizat Al-Quran. Keajaiaban lain masih merupakan mega misteri yang senantiasa menunggu, Insya Allah, untuk ditemukan satu demi satu oleh para cendikiawan yang mendapat petunjuk dan hidayah dari Allah Yang Maha Mengetahui.
- Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk tunggal disebutkan sebanyak 365 kali, yang sama jumlahnya dengan jumlah hari pada tahun Syamsyiyyah
- Kata “Yaum” (hari) dalam bentuk jamak sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu bulan
- Kata “Syahr” (Bulan) sebanyak 12 kali, sama dengan jumlah bulan dalam satu tahun.
- Kata “Sab’u (minggu) disebutkan 7 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu minggu
- Jumlah “Saah” (jam) yang didahului dengan “Harf” sebanyak 24 kali, sama dengan jumlah jam dalam satu hari
- Kata “Sujud” disebutkan 34 kali, sama dengan jumlah rakaat dalam sholat 5 waktu
- Kata “Shalawat” disebutkan 5 kali, sama dengan jumah sholat wajib sehari semalam
- Kata “Aqimu” yang diikuti kata “Shalat” Sebanyak 17 kali, sama dengan jumlah rakaat shalat fardhu.
- Kata “al-Dunya” disebutkan sebanyak 115 kali, begitu juga kata “al-Akhirah” sebanyak 115 kali
- Kata “ al-Israf” disebutkan 23 kali, begitu juga kata kebalikannya “al-Sur’ah”
- Kata “Malaikat” disebutkan 88 kali, kata kebalikannya “al-Syayathin” juga 88 kali
- Kata “al-Sulthan” disebutkan 37 kali, kata kebalikannya “al-Nifaq” juga 37 kali
- Kata “Harb” (panas) sebanyak 4 kali, kebalikannya “al-Bard” (dingin) juga 4 kali
- Kata “al-Harb” (perang) sebanyak 6 kali, kebalikannya “al-Husra” (tawanan) 6 kali
- Kata “al-Hayat” (Hidup) sebanyak 145 kali, kebalikannya “al-Maut” (mati) 145 kali
- Kata “Qalu” (mereka mengatakan) sebanyak 332 kali, kebalikannya “Qul” (katakanlah) juga sebanyak 332 kali
- Kata “al-Sayyiat” (keburukan) yang menjadi kebalikannya kata “al-Shahihat” (Kebajikan) masing-masing 180 kali
- Kata “al-Rahbah” (cemas/takut) yang menjadi kebalikan kata “al-Ragbah” (harap/ingin) masing-masing 8 kali
- Kata “al-Naf’u” yang menjadi kebalikan kata “al-Fasad” masing-masing 50 kali
- Kata “al-Nas” yang menjadi kebalikan kata “al-Rusul” masing-masing 368 kali
- Kata “al-Asbath” yang menjadi kebalikan kata “al-Awariyun” masing-masing 5 kali
- Kata “al-Jahr” yang menjadi kebalikan kata “al-Alaniyah” masing-masing 16 kali.
- Masih banyak lagi yang terlalu panjang bila disebutkan satu-persatu di sini.
Dengan mencari persentase jumlah kata “bahr” (lautan) terhadap total jumlah kata (bahr dan barr ) kita dapatkan: (32/45) x 100 % = 71.1111111%
Dengan mencari persentase jumlah kata “barr (daratan) terhadap total jumlah kata (bahr dan barr) kita dapatkan : (13/45) x 100 % = 28.888888889 %Kita akan mendapatkan bahwa Allah SWT.
Lebih dari 14 abad yang lalu, Al-Quran sudah mengisyaratkan bahwa persentase air di bumi adalah 71.11111111%, dan persentase daratan adalah 28.8888888889%, dan ini adalah rasio yang riil dari air dan daratan menurut sains modern.
Itulah sebagian kecil keajaiban dan mukjizat Al-Quran. Keajaiaban lain masih merupakan mega misteri yang senantiasa menunggu, Insya Allah, untuk ditemukan satu demi satu oleh para cendikiawan yang mendapat petunjuk dan hidayah dari Allah Yang Maha Mengetahui.
Seorang ahli biokimia berkebangsaan Amerika keturuna Mesir dan seorang ilmuwan Muslim, Dr. Rashada Khalifa, adalah orang yang pertama kali menemukan sistem matematika pada susunan ayat-ayat Al-Quran. Dia memulai meneliti komposisi Matematik dari Al-Quran pada tahun 1968, dan memasukkan data analisisnya ke dalam sistem computer pada tahun 1969 dan 1970, dilanjutkan dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa Inggris pada awal tahun 70-an. Dia tertantang untuk memperoleh jawaban dalam menjelaskan inisial pada beberapa surah dalam Al-Quran (seperti Alif Lam Mim) yang sering diberi penjelasan “hanya Allah yang mengetahui maknanya”.
Merespons tantangan ini, dia memulai riset secara mendalam terhadap inisial-inisial tersebut dan memasukkan teks Al-Quran ke dalam sistem computernya dengan tujuan utama mencari pola matematis yang mungkin akan menjelaskan pentingnya inisial-inisial tersebut. Setelah beberapa tahun melakukan riset, Dr. Khalifa mempublikasikan temuan-temuan pertamanya dalam sebuah buku berjudul “MIRACLE OF THE QURAN: Significance of the Mysterious Alphabet” pada Oktober 1973., bertepatan dengan Ramadhan 1393
Buku tsb antara lain menjelaskan tentang angka 19 yang paling dominan dalam Al-Quran bahkan dapat dijadikan indeks untuk menguji saling keterkaitan antara berbagai hal yang dijelaskan dalam Al-Quran. Di antara keistimewaan angka 19 tsb dapat dlihat pada beberapa contoh berikut:
Buku tsb antara lain menjelaskan tentang angka 19 yang paling dominan dalam Al-Quran bahkan dapat dijadikan indeks untuk menguji saling keterkaitan antara berbagai hal yang dijelaskan dalam Al-Quran. Di antara keistimewaan angka 19 tsb dapat dlihat pada beberapa contoh berikut:
- Kata bismillahirrahmanirrahim, yang menjadi pembuka setiap surah Al-Qur’an terdiri dari 19 huruf.
- Wahyu pertama (QS. Al-Alaq[96]: 1-5), diturunkan sebanyak 76 huruf atau 19x4.
- Ayat yang pertama kali turun, (QS. Al-Alaq ayat 1), terdiri dari 19 huruf.
- Jumlah surah Al-Qur’an ada 114 atau 19x6.
- Surah ke-68, yang diawali huruf nun. Jumlah nun dalam surah tersebut 133 atau 19x7.
- Surah ke-36, yang diawali huruf ya sin, memiliki huruf ya sebanyak 237 dan huruf sin 48. Bila dijumlahkan mejadi 285 atau 19x15.
- Surat ke-13, yang diawali huruf alif lam mim ra’, di mana jumlah alif; 605, lam; 480, mim; 260 dan ra’; 137, total keempat huruf tersebut adalah1482 atau 19x78.
Sebagian besar ahli tafsir menafsirkan angka 19 sebagai jumlah malaikat. Namun menurut Dr. Rashad Khalifa, menafsirkan bilangan 19 sebagai jumlah malaikat tidak tepat. Bagaimana mungkin jumlah malaikat dapat dijadikan sebagai cobaan bagi orang-orang kafir?
“Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). Dan Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat, dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), ‘Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?’ Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan kepada manusia.” (QS. Al Muddassir: 30-31).
Selain penjelasan di atas, dalam beberapa kejadian besar di alam ini dan kejadian-kejadian kecil dalam kehidupan kita sehari-hari, ada yang mengacu kepada bilangan 19, di antaranya sebagai berikut:
Di abad modern pun banyak orang-orang yang coba mengubah isi Al-Qur’an. Akan tetapi sampai detik ini Al-Quran masih tetap asli seperti pertama kali diturunkan, karena Al-Quran adalah tuntunan dan mukjizat terbesar yang diciptakan Allah untuk umat Nabi Muhammad SAW, umat akhir jaman!
[Sumber: n/a]
“Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). Dan Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat, dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu, dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), ‘Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?’ Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan kepada manusia.” (QS. Al Muddassir: 30-31).
Selain penjelasan di atas, dalam beberapa kejadian besar di alam ini dan kejadian-kejadian kecil dalam kehidupan kita sehari-hari, ada yang mengacu kepada bilangan 19, di antaranya sebagai berikut:
- Bumi, Matahari dan Bulan berada pada posisi yang relatif sama setiap 19 tahun sekali,
- Komet Halley mengunjungi sistem tata surya kita pada setiap 76 tahun (19x4).
- Tubuh manusia memiliki 209 tulang atau 19x11. Selain berhubungan dengan kejadian di alam, bilangan 19 juga berkaitan dengan ibadah umat Islam, seperti:
- Shalat, jumlah rakaat pada masing-masing shalat; Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya’ adalah 2, 4, 4, 3, dan 4 rakaat. Jika jumlah rakaat tersebut disusun menjadi sebuah angka 24434 merupakan bilangan dari kelipatan 19 atau 19x1286.
[Sumber: n/a]
0 Comments