TOP

15/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dongeng Kota Nazaret, Kampung Halaman Yesus Kristus


Kita sering mendengar dari umat Kristen mengenai sebutan “Yesus dari kota Nazareth”. Nama kota Nazareth ini telah disebut di beberapa ayat Injil kanonik dan Kisah Para Rasul, yang mengindikasikan bahwa menurut Perjanjian Baru, ada sebuah kota bernama Nazareth di Palestina pada zaman Yesus Kristus.

[Matius 2:23] Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

[Matius 4:13] Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali,

[Lukas 1:26] Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,

[Lukas 2:4] Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, —karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud—

[Lukas 2:39] Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.

[Yohanes 1:45] Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.”

Perhatikan ini.
Yesus hidup pada abad 1 Masehi. Dalam injil-inil kanonik di atas disebut-sebut sebuah kota bernama Nazareth.

Tetapi faktanya adalah;  TIDAK DITEMUI bukti sejarah yang mencatat bahwa ada sebuah kota bernama Nazareth pada abad 1 Masehi.  

Josephus (37-100 M) adalah seorang sejarawan Yahudi. Ia telah mencatat nama 45 kota di Galilee. Namun ia sama sekali tidak menyebut sebuah kota bernama kota Nazareth.

Talmud tidak mencatat adanya sebuah kota bernama Nazareth pada abad 1 M, 


Bahkan Paulus pun tidak pernah menyebut sebuah kota bernama Nazareth dalam surat-suratnya yang kini ada di Perjanjian Baru. Konon pula Perjanjian Lama yang sama sekali tidak pernah menyebut nama kota Nazareth. Ini menunjukkan bahwa kota Nazareth tidak pernah ada sebelum abad 1 M.

Artinya,  pada zaman Yesus, sesungguhnya tidak ada kota bernama Nazareth!

Laskar kristus odong-odong biasanya akan menyatakan bahwa Nazareth adalah sebuah desa di zaman Yesus sebagaimana telah dibuktikan oleh para arkeolog. Tetapi pembelaan mereka praktis gugur dengan sendirinya, karena berdasarkan informasi dari kitab mereka sendiri, Nazareth berstatus sebagai kota, BUKAN desa!

  • “Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret.” (Matius 2:23 TB) 
  • “malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret.” (Lukas 1:26 TB) 
  • “kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.” (Lukas 2:39 TB)

Daerah yang kini bernama "kota Nazareth" berdasarkan catatan arkeologi memang dahulu pernah dihuni oleh sekelompok masyarakat. Tetapi daerah tsb belum menjadi sebuah kota, apalagi bernama kota Nazareth!

Fakta bahwa Nazareth belum ada sebagai sebuah kota, membuktikan kepada kita bahwa injil-injil kanonik disusun setelah abad 1M. Karena hanya orang yang hidup pasca abad 1M sajalah yang dapat menyebut “Kota Nazareth”.

Ya, Matius dan Lukas sama-sama tidak menyadari bahwa sebelum mereka lahir, tidak ada kota bernama Nazareth seperti yang kemudian mereka kenal pada jaman mereka. Itu sebabnya kenapa kedua pengarang injil ini sama-sama menuliskan nama kampung halaman Yesus sebagai "kota Daud" bernama Nazareth!

Ini sekali lagi membuktikan 2 hal penting dalam iman kristen, yakni:
  1. Injil-injil kanon dalam alkitab memang produk karangan hasil nguping kabar burung dari kanan kiri saja!   
  2. Tidak ada sedikitpun peran roh kudus sebagai pembimbing para pegarang ijil-injil kanon seperti yang didengung-dengungkan oleh para bapa gereja, sekaligus membuktikan pula bahwa sesungguhnya roh kudus dalam konsep trinitas itu tidak pernah ada!
Bagaimana kisah kelahiran Yesus dapat dipercaya sebagai inormasi yang benar jika ayat pertama dalam periwayatannya saja sudah salah?

[Sumber: Legenda Kota Nazaret]
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments